Desain

Minggu, 29 Mei 2011

Tanah

Selalu..
Aku melangkah di atasmu..
Aku selalu bekerja diatasmu..
Mencari sesuatu yang ada di atasmu..
Dari terbitnya sang fajar dan tengelamnya sang surya..
Hingga lelah..
Aku makan dan minum dengan apa yang telah engkau sediakan..
Aku memelukmu hingga tertawa..
Kadang kau bisa melindungi aku dengan pondasimu..
atau menggulungku hingga tak bisa bernafas..

Selalu dan waktu terus berjalan..
Hingga aku lenyap dalam usia..
Namun ketika waktu terhenti dan udara menjadi kosong,,
semua berbalik..
Kini engkaulah yang memelukku..
melindungi dari segala yang ada..
Tak ada lagi rasa lelah..
Tak ada lagi rasa..
Tawa.. sedih.. perih.. nyerih, kecewa..
yang tinggal hanya rasa dinggin..
Membelengguh diri..
Hampa, sendiri, sepi dalam balutan penantian..
Hanya ada sunyi dan kosong, gelap tanpa rasa..
Hingga tinggal penantian dan penantian yang tak pernah usai..
Saat ajal itu datang..
Maka hanya itu yang bisa aku bayangkan..

Curahan seorang ibu untuk anak (ANAKKU)..

Anakku...
Bila ibu boleh memilih..
Apakah ibu berbadan langsing atau berbadan besar karena mengandungmu..?
Maka ibu akan memilih mengandungmu..
Karena dalam mengandungmu ibu merasakan keajaiban dan kebesaran Allah..

Sembilan bulan nak...
Engkau hidup di perut ibu..
Engkau ikut kemanapun ibu pergi..
Engkau ikut merasakan ketika jantung ibu berdetak karena kebahagiaan..
Engkau menendang rahim ibu ketika engkau merasa tidak nyaman,.
Karena ibu kecewa dan berurai air mata..

Anakku...
Bila ibu boleh memilih..
Apakah ibu harus operasi caesar, atau ibu harus berjuang melahirkanmu?
Maka ibu memilih berjuang melahirkanmu..

Karena menunggu dari jam ke jam, menit ke menit kelahiranmu..
Adalah seperti menunggu antrian memasuki salah satu pintu surga..
Karena kedahsyatan perjuanganmu untuk mencari jalan ke luar ke dunia sangat ibu rasakan..
Dan saat itulah kebesaran Allah menyelimuti kita berdua..
Malaikat tersenyum diantara peluh dan erangan rasa sakit.,
Yang tak pernah bisa ibu ceritakan kepada siapapun.

Dan ketika engkau hadir, tangismu memecah dunia..
Saat itulah...
Saat paling membahagiakan..
Segala sakit & derita sirna melihat dirimu yang merah,..
Mendengarkan ayahmu mengumandangkan adzan,.
Kalimat syahadat kebesaran Allah dan penetapan hati tentang junjungan kita Rasulullah di telinga mungilmu..

Anakku...
Bila ibu boleh memilih apakah ibu berdada indah,?
atau harus bangun tengah malam untuk menyusuimu,?
Maka ibu memilih menyusuimu,..
Karena dengan menyusuimu ibu telah membekali hidupmu dengan tetesan-tetesan dan tegukan tegukan yang sangat berharga..

Merasakan kehangatan bibir dan badanmu didada ibu dalam kantuk ibu,
Adalah sebuah rasa luar biasa yang orang lain tidak bisa rasakan

Anakku...
Bila ibu boleh memilih duduk berlama-lama di ruang rapat..
Atau duduk di lantai menemanimu menempelkan puzzle..
Maka ibu memilih bermain puzzle denganmu..


Tetapi anakku...
Hidup memang pilihan...
Jika dengan pilihan ibu, engkau merasa sepi dan merana
Maka maafkanlah nak...
Maafkan ibu... Maafkan ibu...

Percayalah nak,
ibu sedang menyempurnakan puzzle kehidupan kita,
Agar tidak ada satu kepingpun bagian puzzle kehidupan kita yang hilang

Percayalah nak...
Sepi dan ranamu adalah sebagian duka ibu

Percayalah nak...
Engkau adalah selalu menjadi belahan nyawa ibu...

Minggu, 01 Mei 2011

kiSah HidUp

Aku tidak hidup sendiri..
Terkadang.. Bukan hanya terkadang..
Tapi setiap detik..menit..jam.. Dan hari..
yang selalu berganti..
Aku harus sellau berbagi..
Memberikan tempat untuk setiap mahluk..
Bukan hanya kau dan aku..
Tumbuhan..hewan..apapun itu.. berhak untuk merasakan kehidupan..
Berbagi akan segala yang telah di anugrahkan..

Seperti..
Udara untuk bernafas..
Cahaya untuk melihat..
Ruang untuk bergerak..
Air dan makanan untuk hidup..
Senyum untuk ketenangan..
Tawa untuk kesenangan..
Sedih, marah, kecewa.. Semua..
Semua berkaitan dengan keseimbangan..
Apapun itu.. itu adalah anugrah..

Pernahkah kau merasa kesepian di saat di sekelilingmu ramai
dengan orang yang berbicara dan tertawa?
Pernahkah kau merasa terasing di saat orang lain
punya teman di sisinya untuk diajak berbicara?
Pernahkah kau merasa diacuhkan di saat kau
mengajak orang lain untuk bertukar pikiran?
Pernahkah kau merasa dikhianati di saat genggaman
tangganmu dihempas begitu saja?
Pernahkah kau merasa perih di saat apa yang  kau
inginkan tidak terpenuhi?
Pernahkahkau merasa kecewa di saat apa yang
kau dapatkan tidak sesuai dengan akal dan logika?
Pernahkah kau berfikir bahwa tak mungkin orang hanya
akan membicarakan kebaikanmu?
Pernahkah kau tercenung bahwa tak mungkin semua
orang menyukai sikapmu?
Pernahkah kau tertawa di saat hati ini
begitu gusar untuk menjerit?
Peranahkah kau tersenyum di saat hati sedang
bertengkar dengan keadaan?

yaa.. Jawabnya tak jauh dari mencari sebuah kebenaran..
Semua tersimpan rapat dalam peti yang berantaikan
perasaan dan bergembok ego bernama hati..
Itulah sebabnya..
Tak satu pun mengerti akan peti itu..
Jangankan peti orang lain.. peti yang jadi milik tak
tau pasti apa yang mesti di lakukan..
Misterius dan bertolak belakang dengan akal..
tapi..
Jika kau cukup kuat cobalah untuk telusuri lagi..
Ada begitu banyak lagi pertanyaan..
tentang,,

Pernahkah kau merasa begitu hangatnya pertemanan?
Pernahkah kau berlaku lebih terhadap orang yang
ingin dia memperhatikanmu?
Pernahkah kau lebih dulu membuka hati untuk
menerima kekurangan orang lain?
Pernahkah kau merasa apa yang telah kau lakukan
suatu saat akan dibalas kembali di kemudian hari oleh
orang yang sama?
Pernahkah kau mencoba tersenyum lebih dulu ketika orang
seketika berpaling dari pandanganmu?
Pernahkah kau merasa bahwa masih banyak orang yang
menyayangimu lebih dari apa yang kau harapkan?
Pernahkah kau berfikir apa yang telah ada jauh lebih cukup
dan baik dari apa yang diinginkan?
Pernahkah kau merenungkan bahwa semua cobaan itu
telah menempamu jadi lebih kuat?
Pernahkah kau bermimpi seketika berada di tempat
orang yang kau sakiti?
Pernahkah kau mencoba untuk sadar bahwa hidup bukan
untuk memenuhi kehendakmu?
Lantas..
Kau bisa mengambil kesimpulan..
Apa yang menjadi masalah, dapat membuatmu jauh lebih bijak
dan tabah untuk menghadapi keadaan berikutnya..
Senyum dukamu..
Tawa perihmu..
Air mata bahagiamu..
Sedih karna penyesalanmu..
itulah..
Hitam putih kehidupan..
Apa yang terlihat hitam itulah putih..
Apa yang terlihat putih itulah hitam..
Bahkan mungkin lebih kelam, jika hidup hanya di dasarkan pada
'Pena Kosong'
Yang tak kan mampu menorehkan stitik 'Noda..
Tak ada coretan..
Semua sama, sebab itulah tak ada yang mau menjadi
'Pena Kosong'
jika pun ada, yang terlihat putih itulah hitam..
Dan lebih banyak lagi hal yang terlewat dan belum terlewati..
Untuk sebuah perjalanan hidup..
Untuk sebuah penantian..
Untuk sebuah kisah yang belum terlewati..
Semua tak terlepas dari pergantian dan timbal-balik..
Dunia akan tersenyum jika kau mampu untuk membuka
pintu itu.
Maka tersenyumlah lebih dulu walaupun dunia mencoba
meruntuhkanmu..